KUMPULAN ANTOLOGI PUISI AZHAAR HAQ
ADA AKU ADA APA?
Mari bercerita
Tentang apa saja
Tanpa ada batas
Melepas semua
Beban yang sesak
Hingga tak lagi
Kesal di hari esok.
Mari bicara
Tentang apa adanya
Tanpa ada dusta
Merangkul semua
Benang-benang cerita
Hingga tak lagi
Bertanya ada apa?.
22/01/2020
BURUNG GEREJA
Coba berbalik sebentar
Lihat sayapmu itu
Terluka dan cacat
Kaca itu jujur bukan!
Juga tidak munafik.
Tuhanpun senang
Melihat raut wajahmu,
Yang tersenyum sinis.
Menghadap kaca,
Sambil berkata
“Apakah masih ada
Percaya jika aku
Jatuh kesekian kalinya”.
26/02/2020
MEMBELI ILMU
“Belajar nak kamu itu pintar”
Emak bilang begitu
Sebelum aku berangkat sekolah.
Di jalan aku teringat
Aku teringgat emak bilang
“Jangan lupa untuk belajar”
Sepulang sekolah
Aku berpikir
Untuk tidak belajar
“Aku sudah terpelajar”.
19/04/2020
MENDENGAR
Ketika diam ini membunuh
Semalaman kuhidupkan musik
Merebah dengan instrumen
Dan lembaran lirik yang dalam.
Betanya-tanya mengapa
Aku berada sangat jauh
Mengikuti hamparan lirik
Yang enggan diajak pulang.
Lalu aku berusaha kembali,
Tersesat dihamparan cabang
Penuh lirik-lirik curam
Tenggelam jatuh dan menghilang.
03/09/2020
SERPIHAN KERTAS
Entah kenapa cinta suka datang
Tanpa bicara, mengetuk pintu
Setelah lama menggintip dari
Jendela. Mempersilahkan masuk
Kumpulan kisah sedih, senang
Kemudian tiba-tiba suatu hari
Pergi hilang entah kemana
Meninggalkan serpihan kaca
Jendela yang hancur serta
Kunci rumah yang di bawa pergi.
Seakan rumah ini bukan milik
Siapa-siapa lagi.
Terkadang aku bingung cinta
Itu seperti apa, apakah benar,
Salah jika tidak memiliki cukup
Mencintai,Ia yang sering di salah
artikan.
Seorang yang hidup mencari arti
Namun merasa dirinya
Tidak berarti jika selama ini
Cinta tidak pernah berpihak
Pada siapapun itu
Yang sering mengingkari.
Pada suatu hari ruas-ruas hati
Akan penuh dengan tanda
Penunjuk, melewati berbagai
Cerita yang tidak selalu
Membahagiakan untuk di ceritakan
Cukup disimpan sendiri.
19/10/2020
RUTE KEMBALI
Jarak itu pemisah resah
Antara rel kereta dan stasiun
Sejauh udara dan bandara.
Jarak kita sangat jauh
Diantara percakapan dan cerita
Tidak ada titik untuk bersama.
Jarak ini musibah di musim
pancaroba
Tiada kepastian hujan redah
Sampai air tumpah ruah.
Jarak nalar dan hati sangat dekat
Tapi terasa jauh dipisahkan ego
Diantara stasiun dan bandara
Dengan tujuan yang berbeda.
15/11/2020
BERJUMPA
Kalau
Saja
Aku
Sajak.
Tak mungkin
Ada jarak
Antara aku
Dan kamu.
Kita bisa
Bertemu kala
Kamu membacaku.
Dan akupun
Membaca matamu.
26/02/2020
Komentar
Posting Komentar